Jumat, 05 Juni 2015

Motion (part II) : "Aristotle and Galilleo"



Aristotle ever said “ the body moved because they were acted upon by a force”. Another Aristotle’s statement was “the body stopped moving when they get tired” this statement very confusing  but, acceptable by most of people. But Galilleo was the one who against his ancestor. Galilleo asked himself “why do the bodies move and why do they stop?”.  He introduced a new term called inertia. Every body has inertia. More mass, more inertia. A havier body has greater inertia due to greater mass, thus it will resist any change to it’s state.






 And Galileo started with rolling marble. He found that when he released a marble from high “S” from the first inclined plane. The ball tries to reach the same height on the second inclined plane. He was surprised. Than, he also reduced the angle of the second incline plane. The marble moved further distance in order to reach the same height from where it was relased. The nature loves balanced but, Let we assume how if we reduced the incline plane to zero?   







Yes, most of people could answer that,  it will be stop when the ball reached some distance. But why the ball stop? Doesn’t the nature loves balanced?. Let me explain, the ball will stop because of external force like floor friction that opposite the direction of the ball. In case, without any external forces like the ground was frictionless ,the ball should roll on forever with uniform velocity, In order to reach the same heights of second plane. And Newton used Galilleo’s discover and converted into Newton’s three laws of motion. To the next time we will discuss about The Newton’s law of motion.  See you

Kamis, 04 Juni 2015

Motion (part I) : "Speed"



Hay guys in this time I back with some English articles and I’m so sorry if my English is too far from good and perfect hehehe and what I mention in this blog was a physic. But don’t worry I just packed it up with easy and general definition and not incluided the MATH ! hehehehe so let we Start
Before you understanding Motion you have to know what is speed. When body moved they have speeds. Just example when I walk from location A to another location like B. It has distance 5 km,  and I spent 2 hours. Anyone could say that I have speed 2,5 km every hour. Nope, that is average speeds, This gives no information about the jorney at all. You don’t know how my instananeous speed is. Instantaneous speed and average speed are two different.  You can got average speeds when you sum up the journey and instantaneous speed gives you  information about the speed in every moment. Speed is the distance that covered by an object with some interval.




                 You must be know about race. Let me take the example about Moto GP. Suppose Valentino Rossi starts with a speed of zero, then it can pick up the speed of  200 km/h in just 4 minute. This is what acceleration means. Acceleration is the rate change of speeds. Accleration tells us how quickly the object switches between two speeds.
To the next time we will discuss about how a body can moved?? And our special guest is Aristotle, Galilleo Galilei and Isaac Newton. See you

Selasa, 14 Oktober 2014

LAPORAN PRAKTIKUM HASIL KALI KELARUTAN

Yap hari ini aku cuma mau ngeshare laporan praktikum. Sekalian buat di cloud kalau data2 di kmpi hilang. ke check it out

 
Nama: Windar Joshua Parentas
kelas : XI IA 1
SMA Negeri 2 Palangka Raya 
I.                  Judul Percobaan
Hasil kali kelarutan

II.      Tujuan Percobaan
Mengamati beberapa zat yang sukar larut dalam air dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan.

III.     Dasar Teori
Senyawa yang mempunyai Ksp adalah senyawa elektrolit yang sukar larut. Sedangkan senyawa elektrolit yang mudah larut seperti NaCl, Na2SO4, KOH, HCl, atau H2SO4 tidak mempunyai Ksp. Selain itu, senyawa yang sukar larut tetapi nonelektrolit seperti benzena, minyak atau eter juga tidak mempunyai Ksp. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) suatu senyawa ionik yang sukar larut dapat memberikan informasi tentang kelarutan suatu senyawa tersebut dalam air. Semakin besar harga Ksp suatu zat, semakin mudah larut senyawa tersebut.  Harga Ksp suatu zat dapat di gunakan untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Hasil kali kelarutan dalam keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika kesetimbangan tercapai, sehingga hasil kali ion berbeda dengan hasil kali kelarutan, sistem itu akan berusaha menyesuaikan dirinya sendiri, sehingga hasil kali ion mencapai hasil kali kelarutan. Jadi, jika hasil kali ion sengaja dibuat lebih besar dari hasil kali kelarutan mengakibatkan mengendapnya garam padat. Dan sebaliknya, jika hasil kali ion lebih kecil dari hasil kali kelarutan, kesetimbangan dalam sistem dicapai kembali dengan melarutnya sebagian garam padat ke dalam larutan. Perlu diperhatikan, bahwa pengendapan sempurna suatu elektrolit yang sangat sedikit larut adalah tak mungkin, karena seberapa besarnya konsentrasi salah satu ion dinaikkan dengan sengaja, konsentrasi ion lainnya tidak dikurangkan sampai nol, karena hasil kali kelarutan merupakan nilai yang konstan. Kelarutan dari suatu garam adalah banyaknya garam yang dapat larut dalam suatu pelarut sampai garam tersebut tepat akan mengendap. Besarnya kelarutan dari suatu garam nilainya beragam untuk setiap macam garam dan merupakan salah satu sifat fisis dari garam tersebut.


IV.     Alat dan Bahan
            Alat                                                              Bahan
           
No.
Alat
Jumlah
1.
Pipet Tetes
8 buah
2.
Rak Tabung Reaksi
1 buah
3.
Tabung Reaksi
5 buah
4.
Gelas Kimia 100 mL
8 buah
5
Gelas Ukur 10 mL
8 buah
No.
Alat
Jumlah
1.
Pipet Tetes
8 buah
2.
Rak Tabung Reaksi
1 buah
3.
Tabung Reaksi
5 buah
4.
Gelas Kimia 100 mL
8 buah
5
Gelas Ukur 10 mL
8 buah

           
             





















V.      Prosedur Kerja
          1. Menyiapkan 5 tabung reaksi, memberi nomor 1-5.
            2. Mengisi tabung reaksi 1 dengan NaCl 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke dalamnya 10 tetes AgNO3 0,1 M. Mengamati perubahannya.
            3. Mengisi tabung reaksi 2 dengan larutan Na2SO4 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke dalamnya 10 tetes larutan BaCl2 0,1 M. Mengamati perubahannya
            4. Mengisi tabung reaksi 3 dengan larutan AgNO3 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke dalamnya 10 tetes larutan K2CrO4 0,1 M. Mengamati perubahannya.
         5. Mengisi tabung reaksi 4 dengan larutan BaCl2 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke dalamnya 10 tetes larutan K2CrO4 0,1 M. Mengamati perubahannya.
            6. Mengisi tabung reaksi 5 dengan larutan MgSO4 0,1 M sebanyak 3 mL. Menambahkan ke dalamnya larutan NH3 tetes demi tetes hingga larutan menjadi keruh. Kemudian menambahkan larutan NH4Cl 0,1 M sehingga larutan menjadi bening kembali.
            7. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.














VI.     Tabel Hasil Pengamatan

No.
Campuran Larutan
Hasil Pengamatan
1.
NaCl + AgNO3
Warna awal larutan NaCl bening, setelah dicampurkan larutan AgNO3 warnanya menjadi keruh (terjadi pelarutan).
2.
Na2SO4 + BaCl3
Warna awal larutan Na2SO4 bening, setelah dicampurkan larutan BaCl2 warnanya menjadi keruh (terjadi pengendapan).
3.
AgNO3 + K2CrO4
Warna awal larutan AgNO3 bening, setelah dicampurkan larutan K2CrO4 warnanya menjadi merah tua (terjadi pengendapan).
4.
BaCl2 + K2CrO4
Warna awal larutan BaCl2 bening, setelag dicampurkan larutan K2CrO4 warnanya menjadi kuning muda (terjadi pengendapan).
5.
MgSO4 + NH3 + NH4Cl
Warna awal larutan MgSO4 bening, ketika dicampurkan larutan NH3 warnanya menjadi keruh, lalu dicampurkan lagi larutan NH4Cl warnanya menjadi agak bening (terjadi pengendapan).

VII.   Pertanyaan dan Jawaban
          1. Buatlah persamaan reaksi untuk semua pengamatan di atas !
  2. Berdasarkan percobaan, elektrolit apa saja yang sukar larut dalam air? Sebutkan!
3. Berapakah harga Ksp dari elektrolit-elektrolit yang sukar larut tersebut ? (dapat dilihat pada tabel harga Ksp yang ada pada buku pelajaran). Kemudian jelaskan mengapa elektrolit tersebut sukar larut ?
4. Jelaskan pengaruh inon senama yang terjadi pada tabung reaksi 5 !

Jawaban
1.     NaCl  +  AgNO3     NaNO3  +  AgCl
Na2SO4  + BaCl2    NaCl  +  BaSO4
2AgNO3  +  K2CrO4    Ag2CrO4   + 2KNO3
BaCl2  +  K2CO4    BaCrO4  +  2KCl
MgSO4  +  NH3  +  NH4Cl
MgSO4  +  NH3    Mg(OH)2 + NH4OH
                      Pengendapan
Mg(OH)2  +  2NH4Cl   MgCl2  +  NH4OH
2.  Elektrolit yang sukar larut : AgCl,  BaSO4, Mg (OH )2,  Ag2CrO4  &  BaCrO4
3.  Ksp AgCl   :  1,8 x       Ag2CrO4  =  1,1 x         Mg(OH)2 = 1,8 x
              BaSO4  :  1,1 x          BaCrO4     =  1,2 x
Elektrolit tersebut sukar larut karena seiring dengan kecilnya Ksp akan nilai kelarutannya juga bernilai kecil. Bila nilai kelarutannya kecil maka larutan tersebut akan sukar larut.
4. Pengaruh ion senama dapat memperkecil kelarutan. Pada tabung reaksi 5 yaitu, Mg(OH)2 + (NH4)2SO4 yang ditambah dengan NH4CL yang mana adalah ion senama, bereaksi dengan elektrolit yang sukar larut yaitu Mg(OH)2 dan kemudian memperbesar konsentrasi NH4+. Dikarenakan konsentrasi NH4+  semakin bertambah, kelarutan semakin kecil. Yang menyebabkan terjadinya endapan yang lebih banyak  pada campuran larutan tersebut saat didiamkan.

VIII.      Pembahasan
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat pada tabung reaksi 1 yang terisi campuran larutan NaCl dan AgNO3 mengalami perubahan warna dari bening menjadi putih, terbentuk endapan berwarna abu-abu dan sukar larut. Pada tabung reaksi 2 yang terisi campuran larutan Na2SO4 dan BaCl2 mengalami perubahan warna dari bening menjadi putih, terbentuk endapan berwarna putih dan sukar larut. Pada tabung reaksi 3 yang terisi campuran larutan AgNO3 dan K2CrO4 mengalami perubahan warna dari bening menjadi kuning kemerahan, terbentuk endapan berwarna merah tua dan sukar larut. Pada tabung reaksi 4 yang terisi campuran larutan BaCl2 dan K2CrO4 mengalami perubahan warna dari bening menjadi putih kekuningan, terbentuk endapan berwarna kuning muda dan sukar larut. Dan tabung reaksi 5 yang terisi campuran larutan MgSO4, NH3 dan NH4Cl warna awalnya bening dan setelah dicampurkan NH3, larutan menjadi keruh. Dan saat ditambahkan NH4Cl, larutan menjadi bening kembali. Sehingga larutan ini mudah larut dan tidak terbentuk endapan.




IX.     Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan larutan yg mengendap
AgNO3 + NaCl ; Na2SO4  + BaCl2 ; BaCl2 + K2CrO4 ; AgNO3 + K2CrO4
Dan larutan tersebut sukar larut dalam air sedangkan larutan yang tidak mengendap
Mg(OH)2 + (NH4)2SO4 yang ditambah dengan larutan NH4CL adalah ion sejenis yang berpengaruh pada hasil kali kelarutan. Akan tetapi, sebagaimana halnya kesetimbangan pada umumnya ion senama tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, selama suhu tidak berubah.